Kelas Perahu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
*beberapa foto diambil sebelum pandemi
Guru menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan membimbing siswa untuk mengisi LKS tersebut sebelum berangkat melaut. Sekembalinya siswa ke sekolah, guru akan memeriksa hasil kerja siswa dan memberikan penilaian.
Kelas Perahu berkontribusi menurunkan angka putus sekolah siswa SD dan SMP di Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara sebesar 52% pada tahun ajaran 2016/2017.
Kelas Perahu berkontribusi menurunkan angka putus sekolah siswa SD dan SMP di Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara sebesar 52% pada tahun ajaran 2016/2017.
Samsuar, salah satu orang tua siswa SDN Sakuala tak merasa kecil hati lagi anaknya akan tertinggal pelajaran selama pergi melaut. Bahkan, sepulang melaut, Samsuar kerap mendatangi wali kelas anaknya untuk menanyakan perkembangan belajar anaknya.
Berkat inovasi Kelas Perahu, 530 anak nelayan di Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara, tetap dapat membantu orang tua melaut, sambil belajar menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Salah satu anak nelayan, Yusuf, murid SMP Negeri Sakuala bisa melanjutkan sekolah setelah mengikuti Kelas Perahu. Inovasi Kelas Perahu menyediakan sarana belajar mandiri bagi anak-anak nelayan di Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara.
Sebanyak 14 SD dan 7 SMP di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengadopsi metode belajar Kelas Perahu saat kegiatan belajar tatap muka di sekolah dihentikan selama masa pandemi COVID-19.
Kelautan dan perikanan adalah salah satu potensi ekonomi Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Pada 2017 terdapat Lebih dari 16.000 nelayan. Mereka umumnya mengajak anak-anak untuk pergi melaut mencari ikan.