KUDU Sekolah Kabupaten Pekalongan
*beberapa foto diambil sebelum pandemi
(scroll ke bawah)
Berkat program Gerakan KUDU Sekolah (Kembali Upayakan Dukungan untuk Sekolah) yang digagas Pemerintah Kabupaten Pekalongan bersama KOMPAK, Syahrul Ibad murid SMA asal Desa Paninggaran ini bisa melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti karena ketiadaan biaya.
Salah satu bentuk dukungan KOMPAK terhadap Gerakan KUDU Sekolah adalah mengembangankan aplikasi KUDU Sekolah. Aplikasi berbasis website dan android ini digunakan untuk mendata Anak Tidak Sekolah (ATS).
Aplikasi KUDU Sekolah memudahkan pihak-pihak terkait untuk melakukan pembaharuan data, verifikasi dan validasi, serta monitoring terhadap capaian Gerakan KUDU Sekolah.
Gerakan KUDU Sekolah menyasar anak-anak putus sekolah dari keluarga miskin dan anak-anak penyandang disabilitas.
Gerakan dan Aplikasi KUDU Sekolah berhasil memperoleh penghargaan dari Kemenpan RB sebagai TOP 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021, karena mampu menekan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pekalongan.
Petugas melakukan pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan memanfaatan aplikasi KUDU Sekolah. Aplikasi ini juga dapat diakses pihak-pihak terkait untuk pembaharuan data, verifikasi dan validasi, serta monitoring terhadap capaian Gerakan KUDU Sekolah.
Syahrul Ibad, anak Desa Paninggaran ini adalah satu dari 1.422 anak putus sekolah (termasuk anak penyandang disabilitas) yang dapat kembali mengenyam pendidikan sejak Gerakan KUDU Sekolah diluncurkan pada 2017.